Di Balik Nikmatnya Gorengan, Ada Dilema Gizi yang Sering Terlupa
"Tepung itu ibarat cinta pertama—terlihat manis, tapi bisa bikin kita susah move on dan kadang gak sehat buat jangka panjang."
Gorengan bukan cuma soal minyak yang udah dipakai berkali-kali. Tapi juga soal tepung. Yap, si putih yang jadi bahan utama adonan ini kadang kita anggap remeh, padahal dampaknya bisa panjang. Terutama kalau yang dipakai adalah tepung terigu putih—karbohidrat sederhana yang cepet banget berubah jadi gula dalam tubuh. Efeknya? Kita gampang lapar lagi, dan gula darah pun naik-turun kayak roller coaster.
Tepung tapioka juga nggak sepenuhnya aman. Memang dia bikin gorengan jadi lebih garing dan bebas gluten pula, tapi kandungan gizinya minim banget. Hampir gak ada serat, gak ada protein, cuma karbohidrat doang. Tepung beras? Meski sedikit lebih baik karena rasanya ringan dan teksturnya renyah, dia juga tetap didominasi karbohidrat sederhana. Tepung ketan? Sama aja, malah cenderung bikin lebih berat di perut karena kandungan patinya tinggi. Jadi kalau tiap hari makan gorengan berbahan tepung kayak gini, badan bisa terasa kenyang semu, tapi kebutuhan gizi kita tetap aja kosong.
Jadi Harus Stop Makan Gorengan? Tenang, Masih Ada Jalan Tengah
Tenang, gak perlu langsung say goodbye ke gorengan. Kita masih bisa kok nikmatin mereka dengan cara yang lebih sehat dan sadar. Misalnya, goreng sendiri di rumah pakai minyak yang lebih baik dan baru. Atau, ubah sedikit komposisi tepungnya—campur sama sayur lebih banyak, atau coba pakai alternatif kayak tepung oat atau almond yang seratnya lebih tinggi.
Cara sederhana lain? Tiriskan gorengan pakai tisu dapur biar gak terlalu berminyak, dan pastikan gak ngemil gorengan terus tiap hari. Sesekali sih gak apa-apa, asal jangan jadi rutinitas tiap sore.
Intinya? Sehat Itu Soal Pilihan, Bukan Pantangan Total
Fun fact: Tepung terigu yang sering kita pakai itu udah melalui proses pemutihan, lho. Biar warnanya cerah dan awet, tapi kandungan seratnya jauh lebih sedikit dibanding gandum utuh.
Hidup sehat tuh gak harus jadi musuh makanan enak. Tapi gimana caranya kita ngerti batas dan bisa pilih dengan bijak. Gorengan tetap bisa jadi teman, asal kamu tahu kapan harus bilang cukup.
Jadi, besok kalau ada abang gorengan lewat, kamu udah tahu kan mau ngapain?
Infografis tepung dan gorengan: dilema hidup sehat bisa diunduh di bawah ini ya.