Abadi doaku.
Yang terlantun tanpa suara.
Terpatri tanpa bara.
Namun teringat selamanya.
Semoga ...
Sebab doaku.
Sebutir debu yang berkelana.
Sebutir lagi saat diucapkan.
Sebutir lainnya dituliskan.
Lalu menyebar.
Bersinar bak kunang-kunang.
Berulang doaku.
Selaksa warsa lamanya.
Sebutir-butir debu besarnya.
Menyebar terang pada semesta.
Mengedarkan bisu.
Megah dalam haru.
Abadi doaku.
Semarang, 10 Juli 2024
Yayan Deka