Akal Akalan

Mei 24, 2024
sketsa pria melihat gawai

Puisi itu akal-akalan saja.

Berita di koran, dipotong-potong, jadi juga sebuah puisi.

Namun apakah bisa dinikmati?

Itu soal lain.

Menulis puisi itu mudah. Membuat puisi yang indah, itu …

Semua orang bisa menulis puisi, asalkan mau merenung.

Pemikiran yang ditulis setelah merenung, bukan sekadar menuliskan rima sama atau bunyi yang enak di telinga.

Supaya saat orang lain membaca, mereka bisa membayangkan hal yang sama.

Bisa mendapatkan perasaan yang sama.

Bisa ikut tenggelam bersama dalam kata.

Tidak hanya penulisnya yang asik sendiri saja.

Dan aku jadi tau. Tuliskanku belum bisa disebut puisi meski bentuknya sama. Sedari dulu, aku tak mau menyebut diriku sendiri penulis karena memang tulisanku juga hanya akal-akalan saja. Tidak lebih tidak kurang hanya tulisan cengeng tentang berbagai perasaan random, yang kebetulan tak bisa disampaikan dalam nyata.


Semarang, 24 Mei 2024

Yayan Deka