Menjadi Dewasa

Mei 17, 2024
langit sore

Aku rasa …

Menjadi dewasa adalah menjadi tetap stabil meski bergoyang berguncang dalam ketidakseimbangan.

Tetap berjalan meski tersandung terjatuh berkali-kali. Keadaan tak berhenti hanya karena lutut berdarah.

Tetap berbicara meski masih tak jelas apa yang disuarakan. Omong kosong diperlukan agar terlihat meyakinkan.

Tetap membuka mata, meski menutup telinga, tangan bergetar atau gigi dieratkan. Menjalaninya tak semudah bergerak karena refleks.

Bukan ingin merengkuh gunung sembari menyelam untuk minum, tapi melihatnya terasa setinggi gunung padahal badan masih di dasar lautan.

Menyadari berbagai keadaan, tapi tak bisa apa-apa terhadapnya. Masih berkutat dengan satu entah sampai kapan, tapi harus berjalan bersama dengan dua, tiga, dan lainnya.

Mulai rabun dengan konsep-konsep sederhana, karena semua terlihat abu-abu, campuran yang tak pernah lagi terlihat murni.

Tetap tertawa memekik meski semalam menekuk lutut, menyandar dinding kamar, melihat langit gelap, membiarkan jendela terbuka semalaman dengan korden berkibar dingin tiupan angin.

Tidak semua bisa dijelaskan dalam kata.

Ia bisa saja berbeda tergantung kepala dan hati yang membawanya.

Menjadi dewasa …

Aku rasa …


Semarang, 17 Mei 2024

Yayan Deka