Pendekar Pedang dan Ingatan yang Hilang

September 25, 2023
pedang bercahaya di kegelapan

Senyumanmu adalah awal mula kehancuranku

Namun dengan polosnya aku mengiyakan keinginanmu

Waktu itu aku seolah buta

Perasaanku meluap dan pikiranku kalap

Kau menarik pedang yang menancap di perutmu

Katamu, “Aku percayakan kebanggaanku padamu.”

Lantas tersenyum pergi untuk selamanya

Meninggalkan sisa-sisa cahaya remang

Dari tubuhmu yang hancur menjadi milyaran bintik-bintik berbinar

Kau meninggal tanpa jasad

Hanya meninggalkan sebatang pedang, yang kau percayakan

Aku masih terduduk menekuk lutut

Meraung sekeras-kerasnya

Mengumpat keadaan dan langit yang beranjak malam

Mengumpat kenyataan bahwa kau meninggalkanku sendirian

Mengutuk musuhmu yang membunuhmu dengan kejam

Meski, ya, dia pun telah mati bersama usainya peperangan

Kau tau …

Rasanya aku menjadi hampa

Tangisku seperti candaan, karena dalam sekejap

Semua ingatanku tentangmu dan semua orang yang meninggal

Menghilang …

Yang tersisa hanya perasaan sakit yang begitu sesak

Aku tak bisa lagi menemukan alasan kesedihan ini

Pikiranku berkabut

Pening saat memikirkan apa yang terjadi

Tidak ada bekas apapun

Mengapa aku di padang luas ini?

Mengapa air mataku keluar?

Mengapa aku sendirian?

Mengapa aku memegang pedang yang tidak biasa aku gunakan?

Sementara pedangku sendiri masih disarungkan

Arghh … kepalaku

Entah sejak kapan, rasanya,

Aku jadi sering merasakan hal yang sama

Ada apa sebenarnya?

Hal penting apa yang telah aku lewatkan?


Bagaimana jika dunia memberimu keistimewaan untuk melupakan ingatan penyebab kesedihan yang kau rasakan? Apakah kau benar-benar akan bahagia?

Salam hangat,

Yayan Deka