Melayang di Langit Bersama Awan Awan 

Mei 05, 2023
awan di langit

Pernahkah kau bertanya bagaimana rasanya melayang di langit?

Jangan katakan apapun kalau kau penakut.

Jangan pula katakan apapun kalau kau adalah manusia biasa, yang tidak mungkin bisa melayang di langit.

Jangan juga katakan apapun kalau kau hanya tersenyum, menertawakan imajinasiku.

Jangan katakan apapun, cukup pergi saja kau dari sini. Aku tidak menginginkanmu di sini.

Pergi!

Apa mereka sudah pergi?

Baiklah, ini hanya untukmu, untukmu, dan untukmu, kalian yang mau melayang di langit bersamaku.

Pernahkah kau bertanya pada awan-awan?

Tentang butiran air yang menggumpal,

Tentang udara dingin yang berembus,

Tentang dirinya yang semakin berat saat semakin tinggi,

Dan tentang perasaannya merelakan bulir-bulir air jatuh

menghantam bumi dengan percepatan gravitasi.

Apakah mereka terluka?

Jika kau melayang berasama awan-awan,

apakah kau akan membiarkannya?

Sst…

Ini rahasia, hanya untukmu, untukmu, dan untukmu, kalian yang mau melayang di langit bersamaku.

Akankah kau bertanya pada awan-awan?

Tentang bagaimana mereka tidak bosan,

padahal hanya ada siklus tak berkesudahan.

Tentang umpatan manusia di atas tanah,

padahal air selalu dibutuhkan.

Tentang kesabarannya menghadapi terik mentari,

sementara di bawah, masih mau menaungi.

Apakah mereka memang begitu tabah?

Jika kau melayang bersama awan-awan,

apakah kau akan akrab dengan mereka?

Atau hanya akan memanfaatkannya?

Sst…

Ini masih rahasia, untukmu, untukmu, dan untukmu, kalian yang mau melayang di langit bersamaku.

Apakah kau akan terus bersama jika kau bisa melayang di langit dengan awan-awan?

Mungkin kau akan menjadi beban.

Mungkin kau akan merusak siklus.

Mungkin kau akan dibenci.

Mungkin kau akan …

Ah, tidak.

Mungkin, kau malah tak akan bisa melayang.

Kita semua tau bahwa itu hanyalah imajinasi.

Tidak lebih hanya sekadar bayangan,

yang datang dan pergi seperti hari yang terus berganti.

Manusia melayang di langit … kau pasti mimpi!

Stt… tapi ini rahasia

Khusus hanya untukmu, untukmu, dan untukmu, kalian yang mau melayang di langit bersamaku.

Aku tengah melayang.

Bersama dengan awan-awan.

Aku melemparkan jutaan pertanyaan.

Yang terdengar hanya hembusan angin yang menolakku jatuh,

dorongan percepatan gravitasi yang menyemangati,

teriakan yang beberapa waktu lalu terdengar ketakutan,

dan dinginnya udara di langit yang mengumpulkan awan-awan.

Aku bisa merasakannya.

Hingga samar-samar, aku terpelanting dibawa angin.

Bersama dengan kesadaranku yang mulai pudar.

Rasanya seperti mati rasa di seluruh indera.

Seperti hilang dari dunia.

Pertanyaanku yang terakhir kepada awan-awan,

apakah yang aku rasakan sama seperti buliran air yang terlalu berat berkumpul di awan-awan?

Apakah aku juga akan tercerai berai saat menghantam permukaan?

Hai, awan-awan.

Untuk sesaat, melayang di langit benar-benar menyenangkan.

Namun ternyata aku tidak kuat.

Terimakasih telah menemani waktuku sesaat,

melayang di langit yang mulai gelap.

Atau hanya pandanganku saja?

Ah… tak terlihat …


Salam hangat,

Yayan Dwi Krisdiantoro

Jangan tanya bagaimana ‘Aku’ bisa melayang di langit. Bayangkan saja dengan imajinasi. Kau bisa berimajinasi dan menggunakan akal. Kau lebih dari cukup untuk memahai berbagai hal.