Sederhana 

April 05, 2023
siluet orang berjalan

Kadang sederhana itu hanya karena kita belum tau detailnya. Namun detail yang kita tau juga kadang masih bentuk sederhana. Aku penasaran, sebenarnya, hal sederhana itu ada tidak ya?

Kau mau mengumpamakan dengan apa? Hal sederhana itu seperti bernapas, misalnya? Namun biar aku bertanya, kau sungguh tau proses bernapas? Mengapa kita membutuhkan oksigen untuk bernapas, sementara Hemoglobin lebih senang mengikat Karbon Monoksida daripada Oksigen. Padahal kau akan keracunan jika menghirup Karbon Monoksida. Bagaimana hal semacam ini bisa menjadi begitu sederhana di matamu?

Hal-hal sederhana, aku rasa, memang tidak pernah ada. Itu adalah hal rumit yang kau sepelekan. Atau yang kau sederhanakan dengan kemampuan berpikirmu.

Karena sederhana itu tak pernah ada, aku percaya bahwa masalahmu memang tak bisa dianggap sebelah mata. Tolong jangan menyederhanakan itu. Aku tak bermaksud memberatkanmu dengan berpikir rumit dan bertele-tele. Namun jika masalah itu kau perjelas, kau akan menemukan jalan di antara untaian benang kehidupan yang kusut. Menemukan langkah inci demi inci. Meski entah akan sampai kapan kau sampai ujung yang tak lagi kusut, tapi kau memperjelas keadaan. Percaya saja, kau akan sampai.

Namun jika kau melihat kusutnya benang kehidupan dengan sederhana. Maka kau memang akan sampai ujung dengan lebih cepat. Karena kau hanya akan menarik sekenanya. Menjadikan lekukan lain sebagai ujung yang akan kau tuju. Dan bersamaan dengan itu, ada begitu banyak hal yang kau lewatkan.

Apakah konsep berpikirku ini benar?

Aku tidak mau mengatakan benar dan salah. Hal-hal yang kau kelompokkan dalam hitam dan putih tak pernah bisa menjadi patokan. Mungkin hitam di matamu, tapi putih pada yang lain. Itu hanya soal persepsi.

Aku juga tidak memintamu untuk percaya. Atau berniat mendebat segala pernyataan. Aku rasa, hal-hal yang aku sadari tak lebih lekukan benang kusut lain yang ternyata bukan ujung aslinya.

Kehidupan memang tak pernah bisa dijelaskan dengan sederhana. Meski dengan rumit sekalipun, aku rasa tidak pernah selesai dijabarkan keseluruhannya. Karena sebagian besar kehidupan memang berisi ketidakjelasan.

Makanya, menjalani kehidupan itu bukan sekadar melangkah inci demi inci meniti benang kusut kehidupan, tapi tentang bagaimana kau akan menikmati perjalanannya.

Begitu saja.

Salam hangat,

Yayan Dwi Krisdiantoro

Bersama dengan senyuman yang mungkin akan kau rindukan suatu saat. Meski belum kau lihat, barangkali kau bisa membayangkannya. Senyumku yang mencoba menjelaskan kehidupan dengan omong kosong. Tidak kepada siapapun, tapi diriku sendiri, yang ternyata tidak tau apa-apa.

#ydkrisdiantoro