Maaf, seharusnya …

April 30, 2023
manusia tenggelam di lautan

Seharusnya, hari ini aku menerbitkan cerpen lainnya, tapi tidak. Seharusnya, aku memeriksa apakah sudah ada cerpen yang dijadwalkan, tapi tidak. Seharusnya, ada banyak hal-hal yang mulai aku selesaikan, tapi tidak.

Kenapa semua keharusan hanya menambahkan penyesalan? Kenapa ada seharusnya jika pada kanyataannya tidak terjadi apa-apa? Kenapa melewatkan banyak hal yang sudah kau tau akan disesali?

Maaf, seharusnya, aku menghilangkan kata itu saja. Menghilangkannya bersama dengan segala pikiran dan penyesalan. Hal-hal yang tidak baik bukankah seharusnya dihilangkan saja? Sebentar … siapa yang mengharuskan?

Barangkali aku terlalu bergantung dengan seharusnya. Padahal tidak ada aturan tertentu yang mengharuskanku.

Seharusnya, aku tidak perlu berpikir terlalu banyak. Bekerja saja lebih banyak. Berusaha sampai tak peduli lagi dengan celoteh pikiran yang berkeluh tak berkesudahan. Seharusnya, itu hal yang mudah bukan? Selama kau mematuhinya.

Namun … hal-hal seharusnya adalah semua hal yang tak bisa dilakukan. Hal-hal yang mau sampai kapanpun dipikirkan, hanya akan menjadi momen yang tertinggal. Tidak lebih.

Sebanyak apa kata seharusnya yang sudah kau ucapkan?

Maaf, seharusnya aku tidak bertanya demikian. Namun seharusnya, sekarang kau mulai sadar. Bahwa hal-hal seharusnya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Karena kehidupan ke depan juga masih dipenuhi ketidakjelasan. Daripada membeku pada momen yang sudah terlewat, bukankah lebih baik mempersiapkan diri untuk yang akan datang?

Bukan berarti aku melarang menggunakan kata seharusnya. Namun untuk apa menghitung penyesalan jika kau ulangi lagi dengan begitu mudahnya? Mungkin itu memang bukan hal seharusnya.

Hanya sebuah sudut pandang.

Atau … mungkin hanya sekadar ketidakjelasan lainnya di dalam kehidupan.

Kau tau kan, seharusnya …


Salam,

Yayan Dwi Krisdiantoro

Maaf, cerpen hari ini aku hilangkan karena terlewat jadwal. Nantikan lagi minggu depan. Seharusnya, sudah aku jadwalkan. Oh, ngomong-ngomong, seberapa banyak seharusnya yang aku tuliskan? Maaf, seharusnya …