Nasi

Maret 21, 2023


padi
Photo by 許 育桓 on Unsplash

Bulir biji yang telah selalu ada tapi tak dihiraukan.

Menikmati suap demi suap nasi itu seperti menghirup udara. Tidak pernah ada kata bosan. Kalau begini, bukankah bisa dikatakan bahwa kita jatuh cinta pada nasi? Karena cinta yang aku tau, tidak akan berubah menjadi bosan sebab terbiasa. Bahkan terasa belum lengkap jika tanpanya. Bukankah ini adalah bentuk cinta yang begitu luar biasa?

Namun kadang tidak ada yang menyadari, betapa seseorang telah mencintai nasi selama waktu yang bisa diingat dalam hidupnya. Kesadaran baru datang setelah merasakan betapa hampanya makan tanpa nasi. Nasi yang selalu ada setiap saat untuk hal-hal kecil di jam istirahat yang singkat di antara kesibukan.

Tidak pernah juga ada seseorang yang menceritakan betapa bangganya makan nasi. Nasi kalah pamor dengan kue tar atau nastar yang hanya ada saat hari-hari besar. Yang mungkin hanya ada sekali selama satu tahun.

Kenapa ya?

Selalu ada, tidak menjamin dirasa lebih berharga. Karena menyangkut perasaan, hal-hal besar bisa melambungkanmu ke dalam imajinasi, harapan, dan tujuan. Melupakan kepingan puzzle yang telah membentuk 'kehidupan' keseharian. Yang telah selalu ada tapi tak dihiraukan.

Yah, lagipula, barangkali terlalu tipis untuk disadari.

Apakah kau menyadari sesuatu?


Salam hangat,

Yayan Dwi Krisdiantoro

#ydkrisdiantoro