Tidak Memiliki dan Dimiliki

Januari 26, 2023

couple

Banyak hal indah yang terasa lebih indah saat tidak dimiliki. Sekadar mengagumi atau menikmati dengan menyaksikan dari kejauhan. Atau ya, sesekali bisa mendekat, tapi tidak perlu mengikat. Akrab saat diperlukan dan kembali asing untuk menikmati dari kejauhan. 

Sama halnya dengan bunga di taman, ombak di lautan, desir angin di padang hijau, atau hangatnya mentari pagi yang terasa sampai pori-pori kulit dan menyinari gubuk kecil di lubuk hati. Benar. Semua itu ada masanya. Punya jedanya. Dan tak perlu dimiliki. 

Apakah ada ombak yang mengakui ombak lainnya? Atau ada bunga liar yang mengakui kebungaan bung-bunga lainnya? Tapi, kenapa ya, ada manusia yang mengakui manusia lainnya atas dirinya sendiri? Bukankah menjalani berbeda dengan memiliki? 

Jadi... dirimu adalah dirimu sendiri. Dan aku adalah milikku sendiri. Kalaupun kita bersama, itu bukan karena hak milik kita tertukar. Melainkan karena ingin menjalaninya bersama. Tetap menjadi diri sendiri, bertumbuh, dan melengkapi dalam perjalanan yang semoga kekal. Bukankah hanya harus begitu? 


Yayan Deka