Aku menulis sebuah puisi singkat, entah bisa disebut puisi atau tidak, atau sebut saja sepotong tulisan yang entah ada yang peduli dengan maksudku atau tidak. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjawab "Siapa yang memanggilku?" Aku jawab begini ...
Dipanggil oleh perbedaan, (1)
seolah arkais, (2)
ajaib sekaligus ganjil. (3)
Menjadi satire, sudut pandang. (4)
Yang berbeda dibuang. (5)
Katanya kenyataan. (6)
Aku menyebut bahwa perbedaan (1) yang dimiliki seseorang, kadang membuat ia seolah kuno dan tak lazim (2) di mata orang lain. Dalam sisi positif terlihat ajaib (3) atau kadang terasa begitu aneh sehingga dianggap ganjil (3). Namun kebanyakan hanya mencemooh, karena perbedaan itu berbeda dengan pandangan banyak orang lainnya (4). Mereka menyebut itu kenyataan, hal yang berbeda dibuang dan terkucilkan dari mereka (5 dan 6).
Yayan Deka