Namun aku kadung sebal. Benar-benar menyebalkan. Terutama soal perbedaan ini. Datanglah kau ke suatu tempat yang orang-orangnya berkendara semua, mereka akan melihatmu dengan cara berbeda. Aku sudah tidak memikirkan soal itu, sudah terlalu biasa.
Kalau beruntung kau akan mendengar pertanyaan-pertanyaan mengapa jalan kaki. Apa tidak bisa naik kendaraan ini? Kendaraan itu? Lalu mereka mulai menanyakan lagi kenapa dan seluk beluk di belakangnya.
Menyebalkan.
Hanya jalan kaki. Mereka menganggap itu seperti hal tabu. Tabu sekali. Namun asik dibicarakan, tentu tidak untuk dilakukan. Hanya berjalan kaki seperti ketahuan bermain laga di film dewasa, menjadi perbincangan ke penjuru dunia.
Katanya orang Indonesia memang begitu, ramah kepada siapapun. Namun kalau diperhatikan lebih saksama kok lebih ke arah penggunjing, mau tau, dan ikut campur urusan orang lain, ya? Kalau berbeda pandangan, digunjingkan. Atau parahnya, langsung dicemooh ke orangnya. Dalilnya bercanda. Bercanda yang diucapkan setiap saat, itu benar bercanda atau motto hidup ya?
Salam,
Yayan Deka