Maaf kalau bahasa saya menjadi sedikit klise. Namun benar, saya masih belum paham. Apa itu cinta? Kadang saya membayangkan beberapa hal yang menyenangkan. Namun bayangan itu bukan rasa. Bukan bagaimana. Barangkali itu hanya bayangan yang terbentuk karena pandangan saya terhadap cinta, pasangan hidup, dan pasangan-pasangan di luar sana. Sehingga kalaupun ditanya, saya masih belum tau, apa itu cinta? Apa lagi ditanya rasanya.
Saya seorang lelaki 22 tahun. Teman-teman baik lelaki maupun perempuan, ada yang sudah menikah dan punya anak. Apakah mereka telah menikah dengan orang yang dicintai?
Sejauh ini, saya juga belum pernah menjalin hubungan seperti "pacar" yang membuat saya jadi tidak begitu paham. Bagaimana para pasangan-pasangan itu bisa menentukan bahwa seseorang yang ditemuinya adalah pasangan yang ia cintai?
Tentu saja, pernikahan bukanlah hal sederhana. Karena itu menyangkut pasangan seumur hidup. Janji sakral yang saling terucap, bukan sekadar terhadap pasangan tetapi keluarga dan semua orang yang menyaksikan. Bahkan diresmikan dengan hukum negara dan agama. Mana mungkin Anda bermain-main dengan itu?
Sebagai seorang lelaki yang sekalipun belum pernah pacaran, saya kadang mendambakan bagaimana rasanya seandaianya ada seorang perempuan yang menjadi pacar saya. Apakah saya akan lebih bahagia? Bagaimana bisa menambahkan satu orang lagi di dalam kehidupan bisa mengubah perasaan begitu drastis? Bukankah cinta begitu ajaib?
Namun dengan siapa? Siapa gerangan perempuan itu? Bagaimana bisa saya mendambakan seseorang yang belum ada? Membayangkan kebahagian dengan orang yang belum saya temukan. Bahkan tidak tau bagaimana saya bisa bertemu dengannya. Atau bagaimana saya sadar dan tau bahwa orang itulah yang selama ini saya cari? Bagaimana bisa?
Cinta memang begitu ajaib. Saya selalu iri dengan teman-teman yang telah menemukan orang yang dicintai. Rela melakukan banyak hal untuk orang itu. Tidak menghitung untung-rugi, lelah, bosan, atau mempertanyakan mengapa harus demikian? Apakah saya juga akan melakukan hal sama jika sudah saya temukan perempuan di bayangan saya itu? Atau saya terlalu banyak membayang-bayangkan? Terlalu banyak maunya?
Saya sendiri tidak tau. Jangan mendesak saya!
Sudah saya katakan bahwa saya iri pada mereka. Pada para pasangan itu. Pada diri saya di alam angan yang sudah bertemu dengan cintanya. Baik, saya jujur. Saya lelah. Saya juga ingin merasakannya, tapi bagaimana?
Cinta itu sangat ajaib. Saking ajaibnya, saya jadi tidak percaya diri akan mendapatkannya. Apakah orang seperti saya ini akan bisa menemukan cinta yang begitu ajaib itu? Tolong katakan. Bukan sekadar 'pasti ada waktunya' saja. Tapi katakan bagaimana saya bisa menemukan orang itu? Perempuan itu?
Aneh sekali. Bagaimana bisa saya jadi merindukan seorang perempuan yang belum pernah saya temukan? Apakah cinta saya sebenarnya sudah tumbuh? Namun tidak memiliki tempat untuk menanamnya. Jika itu kamu, tolong mendekatlah. Datang padaku. Berikan tanda, bahwa kaulah orang yang aku tunggu.
Jangan bilang, sudah sejauh ini, kau juga merasakan apa yang sedang aku rasakan? Lalu bagaimana kita akan saling kenal? Bagaimana kita akan menjadi pasangan? Apa yang sebenarnya aku pikirkan. Apakah pantas mabuk cinta seperti ini sementara cinta saja tidak pernah tau rasa dan bentuknya? Semakin aneh saja. Ah, bukan, tapi ajaib. Benar. Cinta memang begitu ajaib.
Apakah cinta benar-benar memerlukan obyek?
Yayan Deka