Semua orang sudah kenal Youtube. Jumlah Youtuber saat ini sudah sangat banyak dan persaingan mendapatkan views semakin sulit. Kamu merasa gitu juga gak? Maka artikel ini cocok bagi kamu yang sedang mencari cara menghasilkan uang secara online selain Youtube. Simak sampai habis, ya.
Sebelum mulai, apakah kamu punya hal atau kegiatan yang kamu sukai?
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash |
Berbeda dengan bekerja di perusahaan, mau tidak mau, suka tidak suka, selama dikerjakan pasti dapat gaji. Sementara untuk menghasilkan uang secara online, tentu tidak semudah itu. Meski sudah berusaha dan mengerjakan sebaiknya, belum tentu bisa langsung dapat uang. Apalagi kalau tidak terlalu suka pekerjaannya. Semoga paham ya maksud saya.
Jadi kalau yang dilakukan tidak begitu kamu sukai, tentu akan membosankan dan mengecewakan jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Maka dari itu, cari uang secara online harus dimulai dari "sukanya apa" itu dulu. Biar tidak terlalu mengharap dan kemudian kecewa dan putus asa di tengah jalan.
Berdasarkan pengalaman saya sendiri, mencari uang secara online itu harus ulet, tekun, istiqomah, dan berkelanjutan. Artinya tidak meledak-ledak seperti remaja ABG. Yang saat mulai semangatnya menggelora, tapi lambat laun mulai surut dan terlena dengan yang lainnya. Kamu pasti akan kesulitan jika seperti itu. Kecuali memang dari awalnya sudah terkenal, melakukan promosi akan lebih mudah.
Setelah tau sukanya apa, berikut saya rangkumkan ide yang bisa memberikan penghasilan secara online berdasarkan kesukaan/hobi/passion kamu...
JIKA KAMU SUKA FOTO-FOTO, TAKE VIDEO, ATAU MAIN MAIN DENGAN KAMERA
Photo by Immo Wegmann on Unsplash |
Jangan hanya foto selfie saja, belajarlah sedikit sedikit tentang teori fotografi. Mulailah perlahan-lahan. Tidak perlu punya kamera dulu baru belajar. Pakai HP atau smartphone saja sudah sangat cukup.
Lalu menghasilkan uangnya dari mana?
Menjual Foto dan Video di Website Microstock
Foto-foto yang kamu ambil itu, bisa dijual di banyak situs di internet. Jangan bilang susah dulu! Kategori ini masih menjanjikan. Karena di luar sana, masih banyak orang yang membutuhkan foto foto berkualitas. Memang di internet sudah banyak, tapi tidak mungkin orang hanya menggunakan foto yang itu-itu saja, artinya akan selalu ada kebutuhan.
"Harga per downloadnya kecil, gak worth it!"
Eits.... Kata siapa? Memang kalau dihitung satuan, tentu terlihat kecil. Karena 1 foto paling dihargai hanya sekitar Rp. 1000,- sampai Rp. 10.000,- normalnya. Karena ada kasus juga yang bisa dihargai sampai ratusan ribu. Namun bukan begitu menimbang layak tidaknya.
Pertama, kamu memang suka foto-foto. Daripada hanya menuhi memori, bukankah dijual lebih menguntungkan? Anggap saja kamu menyimpan fotomu secara online/cloud, tapi bisa dapat duit. Gimana?
Kedua, foto persatuan katakanlah hanya laku Rp. 1000,- (ini harga paling minimal) tapi bagaimana jika terjual 1000 kali? Sudah Rp. 1.000.000,- kan? Itu satu foto. Sehari, bagi orang yang suka foto-foto, bahkan bisa sampai ratusan foto yang dihasilkan. Benar atau benar?
Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash |
Coba hitung jika setiap hari kamu bisa menghasilkan 10 foto saja. Maka satu tahun sudah ada 3000 lebih foto. Dari sejumlah itu, katakanlah rata-rata penjualan hanya 10 per foto, maka kalkulasi penghasilan yang kamu dapat adalah 3000 (foto) * 10 (kali jual) * 1000 (harga satuan) = 30 juta.
Coba pikirkan. Kamu bisa mendapatkan 30 juta hanya dari 10 foto setiap hari. Itupun kamu lakukan karena hobi. Tidak akan terasa berat sama sekali. Gimana? Masih bilang gak worth it? Coba dipikirkan lagi, ya.
Untuk kamu yang tertarik, yuk coba dicek beberapa situs web microstock berikut ini:
1. Adobe Stock
Saya paling suka situs satu ini. Harga jualnya paling mahal diantara situs microstock lain yang saya kenal. Namun memang tidak seramai microstock lain, karena bisa dibilang masih baru juga. Sebelumnya bernama Fotolia kalau tidak salah.
Harga per downloadnya berkisar dari $0,3 sampai dengan puluhan dolar (untuk foto), kalau untuk video biasanya akan mendapat di atas $10.
Untuk penjelasan lengkap biar nanti saya buatkan artikel berbeda saja agar jelas. Oke?
Untuk mendaftar di adobe stock, silahkan klik link ini: contributor.stock.adobe.com
2. Shutterstock
Ini adalah situs yang paling lawas yang saya kenal. Karena saya juga bermain microstock baru-baru ini. Untuk pemula, sepertinya akan sulit bersaing. Karena kamu harus bisa upload file agak banyak dulu baru ada kemungkinan terdownload.
Lain kali akan saya jelaskan di artikel berbeda. Untuk link pendaftaran menjadi contributor Shutterstock, silahkan klik link ini: SUMBIT SHUTTERSTOCK
3. Banyak lagi yang lainnya
Saya tidak menyebutkan semua, tapi masih banyak situs microstock yang bisa kita tumpangi lapak untuk jual foto dan/atau video kita. Misalnya seperti freepik, istock, dreamstime, getty image, canva, depositphotos, dan masih banyak lagi.
Nanti kalau ada waktu saya jelaskan di artikel terpisah, ya. Karena kalau dijelaskan sekarang, artikelnya bakal panjang banget.
Selain Microstock, foto kita bisa dijual ke mana lagi?
Saya kurang tau lagi kalau langsung menjual file foto/videonya selain microstock. Namun bisa kamu coba juga dengan mempromosikannya di media sosial. Barangkali akan ada yang tertarik atau malah menyewa jasa fotografi kamu. Kan, lumayan tuh bisa dapat penghasilan sekaligus branding diri kamu sendiri di media sosial.
Oke, lanjut bahasan selanjutnya.
UNTUK KAMU YANG SUKA MENULIS
Sebenarnya saya pernah bahas di beberapa artikel saya yang sudah terbit di blog Pengalamanulis ini. Namun tidak papa, saya jabarkang ulang secara menyeluruh tapi tidak terlalu detail, ya.
Cobalah kirim tulisan ke media cetak
Media cetak seperti koran atau majalah masih menerima karya-karya dari penulis lepas. Jenis karya yang diterima beragam, ada cerpen, puisi, esai, opini, dan resensi. Ada juga jenis karya lain, tapi yang paling banyak dan secara universal diterima oleh banyak media cetak ya 5 jenis karya tulis itu.
Saya sendiri pernah tertarik untuk mengirimkan cerpen ke koran. Namun setelah mencoba 2 atau 3 kali mengirim dan ditolak, lalu saya juga semakin jarang menulis karena kesibukan, alhasil belum pernah sampai bisa terbit.
Biasanya, setelah karya kamu terpilih untuk diterbitkan di media cetak tertentu, kamu akan mendapatkan honor yang lumayan besar. Yang paling besar, yang saya tahu adalah honor cerpen di Kompas yang mencapai lebih dari Rp. 1 juta. Saya lupa tepatnya berapa. Sepertinya sekitar Rp. 1,5 juta. Namun selain kompas juga honor dari media cetak lain tidak kalah, loh.
Untuk mengirimkan karya ke media cetak melalui email, jangan lupa untuk mencantumkan nama, alamat, nomor hp, serta nomor rekening di badan emailnya ya. Sekalian juga sisipkan foto profil kamu sendiri. Biasanya setiap media cetak hanya perlu mengirimkan data diri sekali saja (saat pertama kali mengirim ke media tersebut), namun tidak masalah sepertinya jika kamu hendak mencantumkannya setiap mengirim tulisan.
Bagi yang tertarik mengirim tulisan ke media cetak, berikut saya cantumkan beberapa email redaksi yang pernah saya dapat dari grup menulis yang pernah saya ikuti. Silahkan klik DOWNLOAD ALAMAT KIRIM KARYA CERPEN, PUISI, RESENSI, DLL KE REDAKSI KORAN DAN MAJALAH SUPER LENGKAP PDF
Alamat email redaksi tidak/jarang berubah, namun besaran honornya mungkin sudah berbeda. Kemungkinannya lebih besar. Atau bisa jadi suatu media tertentu sudah tidak menerima karya yang dimaksud. Sebaiknya dicek lagi sendiri, ya. Nanti kalau ada waktu saya perbarui juga email dan honor terbaru.
Selain kirim media cetak, cobalah publish online melalui aplikasi novel online
Ada banyak aplikasi yang bisa kamu pilih. Secara umum, ada 3 sumber penghasilan jika kamu menulis cerita (terutama novel/cerita bersambung dengan banyak chapter/bab) di aplikasi novel online semacam ini.
- Kamu bisa mendapatkan penghasilan dari menulis secara rutin setelah dikontrak eksklusif oleh aplikasi tersebut. Aplikasi yang menerapkan cara ini contohnya Noveltoon.
- Kamu juga bisa mendapatkan penghasilan dengan menerbitkan novel premium. Jadi saat pembaca membeli karya kamu, otomatis kamu juga mendapat penghasilan dari situ. Namun jika kamu ingin melakukan hal ini, buatlah beberapa chapter pertama semenarik mungkin dan gratis dibaca sebagai preview untuk mengundang pembaca membeli chapter berbayar. Contoh aplikasi yang bisa menerbitkan karya premium adalah Wattpad.
- Mendapat penghasilan dari kontes menulis yang diadakan oleh aplikasi tertentu. Ini adalah peluang bagus untuk membuat karyamu dikenal sekaligus dapat mendapat penghasilan lebih jika bisa memenangkan kontes. Rata-rata, ada kontes atau event rutin yang diadakan aplikasi-aplikasi menulis online seperti Noveltoon, Wattpad, dll.
Untuk yang penasaran aplikasi apa saja yang bisa kamu coba, cek artikel saya sebelumnya:
MENDAPAT PENGHASILAN DARI 9+ APLIKASI MENULIS ONLINE
Oya, selain itu, kamu juga bisa membuat blog dan menulis artikel dari bahasan yang kamu sukai. Lakukan secara rutin dan daftarkan ke google adsense. Maka tentu kamu bisa mendapatkan penghasilan yang jumlahnya sebanding lurus dengan jumlah traffic atau pengunjung blog kamu.
Kalau tidak suka foto-foto dan tidak bisa menulis, gimana dong?
Sebenarnya apapun keahlian kamu, kalau ada kemauan dan rajin atau dilakukan secara rutin, maka akan ada hasilnya.
Yang terpenting, jangan maunya hanya instan saja. Baru sebulan mulai sudah mengeluh lalu berhenti. Ya tentu saja tidak akan menghasilkan. Karena mendapatkan penghasilan online memang tidak mudah dan perlu waktu. Namun kalau sudah dapat "tempo" atau "kesempatan" dan tahu "celahnya", saya yakin kamu akan ketagihan.
Untuk artikel ini, sampai di sini dulu ya. Nanti biar saya lanjutkan di part 2 untuk keahlian atau hobi-hobi lain. Karena artikel ini sudah terlalu panjang. Nanti malah kamu bosan dan gak dibaca, kan sayang.
Untuk part 2 saya mungkin akan menulis ide menghasilkan uang online untuk kamu yang punya hobi menonton film/anime, membaca buku, ngobrol atau diskusi, dan sebagainya. Nanti linknya akan saya taruh di artikel ini, jadi tenang saja dan tetap kunjungi blog Pengalamanulis, ya.
Semoga bermanfaat, ya. Semangat terus para pejuang receh.
Salam,
Yayan Deka