[Belajar Nulis Artikel] Tips dan Cara Menulis Artikel Narasi

Maret 17, 2020
Artikel narasi ini ditujukan untuk menceritakan keadaan atau situasi, baik selaras dengan urutan waktunya ataupun runtutan kejadian atau by topic.

Narasi sendiri berarti mengisahkan cerita. Jadi jelas, ya, artikel narasi mengambil gaya penceritaaan, gaya pengisahan dari topik artikel. Saya sendiri tidak begitu paham tentang apa itu artikel, dan baru-baru ini saya merilis kategori belajar nulis artikel. Ini karena sewaktu browsing, saya menemukan sebuah postingan website yang menjelaskan berbagai jenis artikel. 

Namun... Setelah dicari satu per satu, sepertinya pengkategorian artikel itu dia buat sendiri. Atau barangkali saya yang kurang mengerti, ya. Mohon kemakluman karena ini juga bagian pembelajaran bagi saya.

Hingga akhrinya, ya, sudah, saya belajar saja. Dan jadilah kategori belajar menulis artikel. 

Oke itu ceritanya. Sekarang kembali pada artikel narasi.
artikel-narasi
Bagaimana cara membuat artikel narasi?
  1. Menentukan dulu tema yang hendak dikisahkan dan tujuannya. Untuk apa menceritakan itu? Tujuan akhirnya apa setelah cerita dikisahkan? Menghibur pembaca saja? Atau tujuan tersirat lainnya?
  2. Menuliskan rumusan yang menjadi ide pokok artikel yang akan ditulis. Tentunya kisah harus runtut dan jelas, kan?
  3. Buat kerangka dan alur. Ada bagian awalan, tengah, dan penutup. Kisah dari pembukaan hingga klimaks dan anti klimaksnya harus jelas. Sebuah kisah yang lengkap.
  4. Buat ending yang menarik. Di dalam blog ini, saya telah beberapa kali menulis tentang ending. Mulaqi dari jenis ending sampai bagaimana cara membuat endkng yang menarik dan selalu diingat. 
Kalau menurut saya dan artikel yang saya baca terkait pembuatan artikel narasi, kurang lebih begitu.

Tips Menulis Artikel Narasi (RAHASIA)

Ilustrasi Rahasia
Ilustrasi Rahasia

Namun bagi saya, ada satu hal lagi. Hal yang cukup penting adalah dari sebuah artikel... Jangan buat bertele-tele atau terlalu terpaku dengan aturan. Aku punya aturanku sendiri dalam menulis. Dan teman-teman juga pasti punya hal itu.

Terlalu kaku pada panduan dan tulisan malah bisa menjadikan tulisan kaku dan tidak nyaman saat dibaca, kurang terasa jujur, atau malah berbelit dan membingungkan. 

Yah, itu hanya saran saja. Boleh diambil jika setuju atau cari jawaban yang lain yang lebih cocok. Intinya... Jadilah diri sendiri dan jujur pada apa yang hendak diceritakan.

Seperti orang curhat, kalau curhat sambil berbohong, bukankah malah menjadi beban lain? Tidak mengurangi beban pikiran, malah jadi beban pikiran itu sendiri. 

Tips Terakhir, teruslah menulis, tidak perlu mengkhawatirkan baik tidaknya. Karena kita tidak bisa berjalan sebelum belajar berjalan dengan banyak terjatuh, kan? Bahkan setelah lancar berjalan, kadang kita masih saja terjatuh. Namun sudah jadi tugas kita lagi untuk berdiri dan lanjut berjalan. Jelas... untuk sampai di tujuan. Kan?

Semangat menulis, salam,
Admin kyd.