[Tips Menulis] Ending Twist Mencengangkan Pembaca

Februari 15, 2020
banner-cerita-ending-twist

Entah apa yang merasuki saya, belakangan ini ada beberapa hal yang terjadi secara tidak terduga. Misalnya saja, saya sekarang ini sedang menempuh PKL di salah satu, hmm, sebut saja "Gunung" ya, dan ternyata .. ah sudahlah, wkwk. Kurang lebih hal itulah yang membuat saya menulis judul ini. Mungkin dipengaruhi juga oleh tulisan saya beberapa hari lalu di blog ini (post berjudul: Kelebihan-Kekurangan Ending Menggantung). Lalu sekalian sajalah saya buat tulisan tentang ending yang lain.


Ending yang tidak terduga akan memberikan perasaan berbeda secara tiba-tiba kepada pembaca. Rasa apakah itu? Tergantung cara dan siasat penulis dalam mengakhiri ceritanya, wkwkwk (sudah baca serius malah .. wkwk).

Kurang lebih memang begitulah ending sebuah cerita, khususnya ending twist. Sebelum berlanjut, sepertinya akan lebih baik jika kita benar-benar tahu apa itu twist. Twist adalah kata dalam bahasa asing yang dimaknai (dalam konteks ini) sebagai tidak terduga.

Miliki Ceritamu, Langkah Awal Mengakhiri Cerita Dengan Epik

Hal yang tidak terduga adalah bagian imajinasi yang masih kental, yang memiliki tingkat keunikan tinggi pada seseorang. Jadi, saya memastikan (tapi tidak yakin juga, wkwk) bahwa seseorang yang berhasil membangun ending twist yang memuaskan pembacanya, pastilah seorang yang sangat "memiliki" ceritanya.

Saya menyebut begitu karena tidak semua penulis cerita benar-benar memiliki ceritanya. Maksudnya bagaimana? Banyak yang menulis bukan karena hati dan imajinasinya, tapi berdasarkan sebuah cerita yang dia idolakan. Alhasil, ceritanya masih mengikuti penulis ini atau buku itu dan sebagainya. Sebelum saya kena umpat, saya katakan dulu, itu bukannya sebuah kesalahan, tapi karena hal semacam itulah cerita yang ditulis menjadi kurang kental "kepemilikannya".

Maka cobalah perlahan-lahan, tulislah cerita dengan jujur, bukan meniru-niru apalagi mencongak seperti kebiasaan anak Sekolah Dasar, wkwkwk. Saya percaya, orang yang menemukan "gaya menulisnya" akan menjadi penulis hebat jika terus ditekuni. Sampai sekarang, saya masih yakin bahwa semua orang bisa jadi penulis hebat, karena menulis bukan salah satu bakat alami tapi hasil dari berlatih. Tetaplah semangat!

Tetaplah Masuk Akal, Imajinasi Dirangkai Dengan Logika dan Kenyataan

Jangan melawan! Semua hasil imajinasi, seaneh apapun itu, semuanya telah ada dalam kenyataan. Hanya saja tidak serumit dan sekompleks itu. Sebut saja manusia yang bisa terbang. Kita semua kenal dengan makhluk yang disebut manusia dan kita juga tahu makna terbang, seperti burung yang sedari awal terbang. Lalu olahan imajinasi di sini adalah bagaimana jika makhluk yang disebut manusia ini, yang aslinya tidak bisa terbang seperti burung tiba-tiba punya kemampuan untuk terbang. Begitulah! Begitulah proses imajinasi terjadi: penggabungan  beberapa fakta dari kenyataan.

Imajinasi yang terlalu muluk-muluk justru akan terasa dipaksakan sehingga pembaca malah tidak bisa mendapatkan "feel"nya. Jadi, meski ending twist jangan lalu hilang dari jalur awal cerita ya. Kalau ending sulit untuk dihubungkan dengan line cerita awal maka tidak pantas disebut ending karena belum ada pengakhiran dari cerita.

Perbanyak Pengalaman, Membaca atau Rasakan Sendiri

Satu ini menurut saya ampuh sekali, karena pada dasarnya semakin banyak hal yang pernah kita rasakan, kita menyebut itu pengalaman, maka akan semakin biasa kehidupan kita. Namun bagaimana jika hal ini adalah hal yang baru bagi yang lainnya? Bagi pembaca misalnya, jika kita tuangkan pengalaman kita dalam tulisan. Sehingga banyak pengalaman akan sangat berpengaruh pada kualitas tulisan juga. Entah pengalaman itu adalah sumber ide cerita atau pun keterampilan teknis dalam menulis. Jadi, rasakan sajalah sendiri!

Membaca bisa menjadi salah satu alternatif kalau memang sulit untuk mendapatkan pengalaman yang sama. Kurang lebih hampir sama, meski perasaan tidak banyak ikut andil. Namun cukup untuk menjadi referensi yang berguna.

Tulis Sajalah, Perbanyak Latihan!

Sesungguhnya saya bingung harus menulis apa lagi karena saya sendiri masih merasa sulit untuk membuat ending twist yang benar-benar memuaskan pembaca. Maka dari itu, marilah kita belajar bersama, perbanyak latihan dan minta saran kepada pembaca. 

Kalau kata Nufransa Wira Sakti (web Kemenkeu), Menulis itu Mudah!

Sekian dulu tulisan kali ini. Kalau ada sempat atau memang saya terpikirkan sesuatu yang lain, mungkin akan saya update lagi tulisan ini.

Salam,
Yayan Deka