Sesi baru lagi di blog saya ini, seri belajar menulis resensi. Beberapa waktu lalu, saya belajar membuat resensi dan mengikuti lomba di kampus. Kabar yang menggebirakan, saya menjadi juara satu dengan meresensi sebuah buku referensi terkait pemrograman PHP (sesuai jurusan saya, Teknik Informatika). Memang saya ini ... wkwkwk. Sudah lama sekali juga saya tidak menulis, aneh rasanya saat mendapat pengumuman juara itu.
Sudahlah, ayo mulai saja seri belajar menulis resensi kali ini. Pada artikel part 1 ini akan saya bahas:
- Pengertian Resensi
- Unsur-unsur Resensi Buku
- Jenis-jenis atau Macam-macam Resensi Buku
- Struktur Resensi
- Rahasia Menulis Resensi (Menurut Saya)
Pengertian Resensi
Resensi adalah ulasan dari suatu buku. Jadi jelas, untuk bisa menulis resensi sebaiknya sudah membaca dan memahami buku secara menyeluruh. Akan lebih baik lagi kalau tahu juga latar belakang penulis dan buku-buku lain yang memiliki pembahasan sejenis (terutama buku populer) sebagai bentuk perbandingan. Perbandingan tersebut akan berguna bagi ketertarikan pembaca pada buku saat membaca resensinya.
Unsur-unsur Resensi Buku
- Judul Resensi
Judul Resensi boleh sama dengan buku, tapi sebaiknya dibedakan saja. Buat judul yang lebih menarik. Meski berbeda, cobalah untuk membawa satu atau dua kata dalam topik bahasan utama yang ada di dalam buku yang akan diresensi. Hal ini akan membuat judul resensi tetap padu dengan judul bukunya.
- Data Buku
Data buku yang dituliskan hanya inti-intinya saja, berupa judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, dimensi/ketebalan buku. Itu saja sudah cukup. Jangan memberi terlalu banyak data yang tidak diperlukan.
- Isi Resensi
Isi resensi berkisar dari sinopsis buku, ulasan sngkat, beberapa kutipan dari buku disertai halamannya, keunggulan dan kelemahan buku, dan bahasa yang digunakan. Pembahasan lengkap mengenai isi resensi akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya. - Bagian Penutup
Penutup memberikan simpulan akhir, buku cocok dibaca oleh semua atau sebagian kalangan saja, kenapa buku tersebut harus dibaca, dan sebagainya. Tidak perlu terlalu banyak, yang penting inti setelah mengulas keseluruhan buku pada bagian isi tadi.
Rahasia Menulis Resensi (Menurut Saya)
Ini yang sebenarnya ingin saya bagikan di blog Pengalamanulis. Pengalaman saya dalam menulis resensi dan merasakan jadi juara, meski bukan kompetisi nasional adalah bahwa proporsi penceritaan resensi harus pas.
Proporsi yang saya maksudkan adalah isi resensi mencakup semua yang akan menarik perhatian pembaca untuk mengetahui lebih lanjut tentang buku yang kita resensi. Saya benar-benar tidak pandai menjelakannya, tapi, cobalah untuk menyederhanakan penceritaan pada resensi yang kita buat, jangan lupa berikan contohnya, bisa berupa kutipan dari buku yang diresensi atau garis besarnya, dan cobalah untuk mengulas sedikit tentang penulis atau buka lain yang serupa, baik kategori cerita ataupun jalan cerita.
Sampai di sini, mungkin akan ada yang bertanya, bukankah membocorkan terlalu banyak justru bisa membuat pembaca resensi merasa tidak perlu membaca bukunya? Ya, bisa jadi begitu, tapi itu juga pertaruhan. Menurut saya, hal itu malah bisa membuat pembaca resensi yakin bahwa buku dalam resensi memang layak untuk dibaca dan tidak merasa percuma atau buang-buang waktu karena membaca resesnsi buka yang bertele-tele.
Entahlah, apakah penjelasan saya ini pantas disebut rahasia atau malah hanya tulisan tidak jelas. Biarlah ... Tentukan sendiri pengalaman saya ini bermanfaat atau tidak. Sekian dari saya, terimakasih.
Salam,
Admin kyd