KONSISTEN

September 19, 2019

stairs

Memang sulit ya, konsisten itu. Saat hati terus bergumam, tapi tubuh tak kunjung bergerak, pikiran mengekang dengan banyak bahasan: ada ini, kurang itu, bagaimana di sana? Dan seterusnya... aku yakin apa yang sedang terjadi: alasan untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu.

Biasanya terjadi juga padamu, iya, kan? Ah, barangkali hanya padaku saja, maaf. Aku sering menyamakan apa yang aku rasakan juga pernah orang lain rasakan, karena aku tidak menganggap diriku sebagai keunikan. Aku tak lebih hanya kloningan dari keformalitasan, sesuatu yang jelas sudah ada di lingkungan. Tidak ada yang spesial.

Tentang konsisten, aku lebih sering menamakannya sebagai kendali kebiasaan atau perasaan. Karena yang aku paham, konsisten tidak akan terwujud saat kita masih saja diperbudak kebiasaan buruk dan perasaan mengkhayal tanpa pernah ada tindakan.

Aku tak hendak banyak berkata, mari mulai bertindak!

Yayan Deka