4 Poin Menguasai Tokoh dan Penokohan Cerita

April 20, 2019
banner-post-of-tokoh-dan-penokohan

Tokoh merupakan hal utama dalam sebuah cerita. Tanpa tokoh yang berperan, cerita tidak akan terjadi. Bahkan tidak ada rumput yang bergoyang, karena rumput sendiri merupakan tokoh. Mengenal tokoh, bahasan kita kali ini membahas beberapa sebagai berikut.
  1. Pengertian Tokoh dan Penokohan
  2. Jenis-jenis Tokoh
  3. Jenis-jenis Karakter Tokoh
  4. Cara Penggambaran Watak Tokoh
Pengertian Tokoh dan Penokohan

Tokoh ialah pelaku yang bertugas menjalankan peristiwa-peristiwa (tentu dari kita, sebagai penulisnya, wahahaha) agar terjalin cerita yang utuh. Kalau saya yang memberi pengertian, tokoh ialah kita yang lain, dalam persepsi lain, dan terfokus pada satu titik acuan sifat. Tokohlah puing-puing kepribadian penulis.

Penokohan berarti cara kita, sebagai penulis cerita, dalam menampilkan tokoh. Kalau dalam karya ilmiah disebut metodologi. Gampangnya, menokohkan sebuah subyek agar berperan dalam peristiwa.

Jenis-jenis Tokoh

Saya sebenarnya kurang yakin dengan sub judul ini, tapi, ya, langsung saja. Seperti tokoh-tokoh yang sering kita kenal: protagonis dan antagonis. Namun secara lengkap, tokoh bisa dibedakan menjadi:

Protagonis

Peran utama yang menjadi sorotan utama dalam segala peristiwa yang ada di dalam cerita. Adanya peran utama ini ditugaskan untuk menyelesaikan masalah, entah masalah yang dibuatnya sendiri ataupun masalah yang ditimbulkan tokoh lain. Biasanya, ia mempunya motivasi yang kuat untuk mencapai sesuatu. Kita mengenalnya sebagai tokoh baik, ya?

Antagonis

Sumber dari segala sumber permasalahan dan konflik di dalam cerita ialah karena kehadiran tokoh ini. Protagonis seringkali direpotkan masalah karena peran ini. Namun di sinilah asyiknya sebuah cerita, puncaknya ceita, termasuk di sinilah yang dicari pembaca dalam cerita. Jadi, siapa yang tidak suka peran antagonis? Cerita akan garing tanpa peran antagonis. Ingat? Garing! Kita sering mengenal antagonis sebagai tokoh jahat, ya?

Deutragonis

Ia adalah tokoh lain, waduh bahasanya, yang mendukung di belakang tokoh protagonis. Ia ikut memberikan bantuan kepada tokoh protagonis dalam menyelesaikan masalah. Sebenarnya, baru kali ini juga saya mendengar ada tokoh ini. Namun, inikan yang namanya belajar: menemukan hal baru yang belum kita tahu dan mendalami yang sudah diketahui.

Tritagonis

Tokoh satu ini adalah penengah yang menyebalkan, maaf menambahkan perasaan wkwkwk. Ia berperan menjadi pendamai, pelerai, penengah antara tokoh protagonis dan antagonis dalm konflik mereka. Tokoh sok hero sok asoy, wkwkwk.

Foil

Awal saya mendengar ini, yang terlintas pertama kali adalah alumunium, wkwkwk. Tokoh foil ini dikatakan tidak langsung terlibat dalam konflik, tidak seperti tritagonis. Makanya, foil tidak terkenal. Namun, ia juga katanya diperlukan. Kalau protagonis memiliki deutragonis, antagonis memiliki foil. Benar, foil adalah tokoh yang biasanya berpihak pada tokoh antagonis.

Utility

Peran pembantu. Tokoh pelengkap yang mendukung rangkaian cerita agar berkesinambungan. Katanya begitu. Biasanya merupakan wakil dari jiwa penulisnya. Huoooo.... padahal sebelumnya saya menyebut tokoh ialah percikan karakter kita. Ternyata ada tokohnya sendiri.

Jenis-Jenis Karakter

Flat Character

Dikatakan tokoh yang mempunya karakter ini tidak mengalami perkembangan. Biasanya terdapat pada tokoh pendukung, yang tidak terlalu penting untuk mempengaruhi cerita, tapi masih diperlukan. Atau bisa jadi kalau kita gagal membuat sebuah tokoh utama, jadinya berkarakter flat seperti ini, ya?

Round Character

Karakter ini mengalami perubahan baik dalam hal kepribadian ataupun status sosial. Karakter ini berkembang mengikuti peristiwa-peristiwa yang menimpanya. Biasanya karakter utama, baik protagonis maupun antagonis, memiliki karakter ini karena lebih menarik.

Teatrikal

Karakter yang tidak dalam batas wajar, unik atau mungkin aneh, dan sifatnya simbolis. Simbolis atas keadaan zaman, psikologi masyarakat, dan seterusnya. Begitulah kira-kira. Sebenarnya karakter-karakter ini saya dapatkan dari artikel tentang drama. Namun sepertinya sedikit berbeda, ya, dengan yang ada dalam karya tulis sastra.

Karikatural 

Tokoh penyindir. Sengaja diciptakan untuk menyeimbangkan sedih dan lucu, serta ketegangan dan keriangan suasana.

Sepertinya kurang afdol, ya, kalau saya juga tidak menampilkan hasil pencarian saya dari segi tulisan. Maksudnya, yang sudah saya paparkan tadi itu sebagian adalah unsur di dalam drama. Kali ini, saya menemukan tokoh dan penokohan di dunia tulisan, seperti berikut.

Tokoh Protagonis dan Antagonis

Pengertian dan pembahasannya sama, ya, dengan yang atas. Saya bermaksud mengurangi jumlah kata agar tidak terlalu banyak. Bisa dilihat di atas, ya. Gampangannya kita sebut tokoh baik dan tokoh jahat. Keduanya adalah peran utama di dalam suatu cerita.

Tokoh Sederhana dan Bulat

Yang ini sama dengan flat character dan round character yang sudah saya sampaikan di atas. Tokoh sederhana cenderung datar dan monoton, sedangkan tokoh bulat yang memberikan efek twist dalam cerita karena perilakunya sulit ditebak dan membuat pembaca lebih tertarik.

Tokoh Statis dan Berkembang

Tokoh statis artinya tidak mengalami perkembangan watak akibat peristiwa yang terjadi, sedangkan tokoh berkembang memiliki makna sebaliknya.

Tokoh Tipikal dan Tokoh Netral

Tokoh tipikal merupakan pencerminan yang ditampilkan dari tokoh asli di dunia nyata. Sedangkan tokoh netral ada semata-mata hanya di dalam cerita. Eksistensinya murni untuk kehidupan di dalam fiksi, cerita yang kita buat.

Cara Penggambaran Watak Tokoh

Langsung atau Analitik

Kita menggambarkan keadaan tokoh secara fisik. Mulai dari bentuk wajah, warna mata, bentuk hidung, panjang jari tangan, warna rambut, jenis bibir, dan sebagainya. Langsung di sini dimaknai karena itu adalah sesuatu yang sudah jelas sepertinya. Tadinya saya menangkap penggambaran langsung melalui tulisan. Namun sepertinya tidak salah juga. Ya, kira-kira begitu, ya, penggambaran langsung.

Tidak Langsung atau Dramatik

Kita mengungkapkan watak tokoh melalui kejadian-kejadian yang menimpa tokoh. Cara ia menanggapi kejadian, cara berpakaian, cara berdandan, cara berbicara, cara dia bergaul dan sebagainya.

Begitulah kira-kira yang bisa saya bagikan, karena memang baru itu yang saya pelajari. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman. Mungkin lain kali kita praktikkan bersama, ya, membuat tokoh beserta karakternya yang hidup. Namun untuk kali ini, sekian dulu. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah mampir dan berkenan membagikan postingan ini agar banyak lagi yang membaca. Jangan lupa komentar, ya. Atau bisa juga menghubungi saya memalui Instagram: @pengalamanulis.

Salam,
Yayan Deka