[Menulis Cerpen] Pengendapan Baik untuk Perbaikan

Januari 07, 2019
menulis cerpen 8
Original Image: Pixabay

Pengendapan. Saya kira kita sudah sering mendengarnya bukan? Seperti namanya, artinya juga sama, yaitu membiakan atau mendiamkan tulisan kita. Lupakan. Jangan sentuh atau diingat-ingat. semakin kita lupa dengan tulisan kita itu, maka akan semakin baik. Dan semakin lama pengendapan, akan semakin baik pula nantinya dalam mode penyuntingannya.

Apa fungsi pengendapan, sebenarnya?

Dalam postingan sebelumnya, saya sudah sedikit menyinggung. Pengendapan ini untuk membuat kita tega untuk memangkas, mengedit, sedikit maupun banyak dari tulisan kita. silahkan jika ada yang menolak pernyataan saya berikut ini, tidak masalah. Kita, sebagai penulis, seringkali merasa tulisan yang baru saja kita buat memang sudah yang paling baik.

Maksudnya, itulah tulisan terbaik kita waktu itu, dan kita merasa itu kalimat yang bagus. sudah bagus. sehingga sedikit kekeliruan atau bobot cerita di dalamnya sering tidak kita perhatikan. Itu karena kita membaca teks yang kita tulis sebagai penulis bukan dari mata pembaca. Apa yang dirasakan penulis tentu berbeda dengan yang dirasakan pembaca.

Penulis telah lebih dulu merasakan dan membayangkan alur cerita dan lain sebagainya di kepalanya. sedangkan pembaca benar-benar belum tahu apa-apa. Pembaca tahu dari apa yang kita tuliskan, bukan apa yang kita sebagai penulis pikirkan. Jadi, untuk mengedit tulisan, kita perlu mengenakan kacamata pembaca. sudut pandang dari pembaca, dari orang yang tidak tahu apa-apa tentang cerita kita tanpa membaca tulisan kita.

Apa yang dilakukan selama kita endapkan tulisan kita?

Menulislah. Apa lagi? semakin sering kita menulis, semakin terbiasa kita dalam mengolah kalimat. Dan jangan lupa untuk rutin membaca untuk bahan referensi. Apapun itu bacaannya. Karena pengetahuan bisa muncul dari mana saja.

Jangan hanya menulis sebuah naskah. Lalu kita endapkan. Lantas kita hanya menunggunya saja tanpa melakukan apa-apa (tentang menulis ya, bukan kegiatan sehari-hari, itu beda). Selama masa menunggu, menulislah lagi naskah lainnya. Jangan biarkan hari kita kosong atau absen dari menulis. Karena semakin lama kita tidak menulis, nantinya kita harus beradaptasi lagi jika hendak menulis. Trik-trik yang kita pahami harus diingat-ingat lagi--jangan sangkal, kita seringkali lupa jika lama tidak melakukan sesuatu, itulah faktanya.

Apa yang kita dapat kemudian?

Pandangan sebagai editor. Benar. Sebagai penulis adalah saat kita punya ide, menuliskannya, dan saat kita masih terpengaruh dengan tulisan yang baru saja dibuat. Setelah pengendapan, pandangan kita saat membaca tulisan kita lagi, pasti akan berbeda: sebut saja itu pandangan seorang editor.

Pertimbangan efektif dan berbelit belit atau tidak pasti muncul setiap kalimat-kalimat kita telusuri dengan membacanya kembali setelah pengendapan. Kalau kalimat pujiannya adalah: selama pengendapan kan kita selalu menulis, maka meningkat pula kemampuan kita. Jadi, saat kita membaca tulisan lalu yang sudah diendapkan, mungkin akan kita rasakan bahwa tulisan kita jelek. Tapi jangan berhenti di sana. Suntinglah. Saat itulah waktu yang tepat untuk menyunting, saat kita merasa bahwa tulisan kita jelek karena telah lama diendapkan. 

Pada dasarnya, belaar menulis hanyalah trial & error yang berulang terus-menerus. Bagi kita yang sekarang mungkin sudah punya beberapa karya, cobalah bandingkan karya pertama kita dengan karya terkini yang kita buat. Jika tidak ada bedanya, maka perlu diperhatikan alasan tulisan kita tidak berkembang. Barangkali kita jarang menulis? Atau barangkali kita tidak mau menerima saran perubahan dari orang lain? Ataukah apa?

Seringnya, itu terjadi karena tingkat rutinitas menulis kita yang ilang-ilangan atau hanya menulis sesuai mood saja. Menulis kalau lagi mood, kalau tidak mood sampai dua tiga bulan juga tidak menulis. Makanya tidak terjadi perubahan signifikan pada tulisan kita.

Jadi, simpulannya?

Seperti judul artikel ini, dengan sistem menulis: dapat ide -- menulis -- pengendapan -- terus menulis selagi pengendapan, maka jelas bahwa fungsi pengendapan adalah untuk perbaikan dan perbandingan.

Perbaikan  karena ... 
Saat kita membaca ulang tulisan yang telah diendapkan, pandangan kita bukan lagi sebagai seorang penulis tapi lebih kepada pandangan seorang editor dan sikap tega kita untuk mengubah tulisan akan lebih kuat dibanding menyunting langsung sesaat setelah tulisan selesai dibuat. 
Perbandingan karena ... 
Selama pengendapan berlangsung, kemampuan menulis kita juga meningkat sehingga bisa menjadi tolok ukur seberapa berkembangnya kemampuan kita dalam menulis.

Bagaimana? Masih menganggap proses pengendapan tidak penting? Atau punya tanggapan berbeda tentang pengendapan tulisan? Silahkan bagikan di kolom komentar, agar semua orang yang berkunjung mengetahui cara pandangmu.

Salam,
Admin kyd.