[Menulis Cerpen] Mendisiplinkan Diri untuk Menulis

Januari 10, 2019
menulis cerpen 11
Original Image: Pixabay

Kalau benar sudah mantap di hati, seharusnya tidak perlu ada cara tertentu karena pasti menulis akan menjadi bagian dari diri kita. Sehingga saat kita tidak menulis, seolah ada yang kurang. Namun bagaimana jika kita masih belajar? Perlu sebuah kebiasaan untuk tetap istiqomah, sebagai trigger agar selalu menulis. Bagaimana caranya? Ada beberapa cara yang telah saya uraikan, mari simak bersama.

SATU, buat jadwal, taruh di tempat yang sering terlihat.

Mungkin terkesan klise dan kuno. Yah, tidak masalah. Cara lama memang kuno dan membosankan, tapi tetap efektif lho. Jangan anggap remeh. Membuat sebuah catatan dan ditempel di tempat tertentu bisa mengingatkan kita untuk selalu menulis. Apalagi jika catatan itu tentang motivasi terbesar kita untuk menulis.

Maka cobalah cara ini dengan menuliskan motivasi terbesar kita dalam menulis, taruh di tempat yang sering terlihat oleh kita. Tempat itu bisa di depan meja belajar, di balik pintu kamar, di tembok dekat tempat tidur, atau di sampul buku kita. Mana yang terbaik? Silahkan cari sendiri di mana tempatnya.

DUA, pasang alarm.
Untuk menjadi sebuah disiplin, menulis harus diberi waktu tersendiri. 
Maka, luangkanlah waktu dalam sehari di jam jam tertentu untuk menulis. Untuk ketepatan waktu,  buatlah alarm di HP, smartphone, atau komputer jika kita lebih sering bekerja dengan komputer daripada memegang smartphone.

Jangan lupa, dalam pemberitahuan alarm itu kita tuliskan motivasi terbesar kira untuk menulis. Tidak ada salahnya juga untuk mencoba membuatnya dalam kalimat pertanyaan. Biasanya, kita akan lebih tergugah jika ada kalimat pertanyaan yang diajukan pada kita tentang sesuatu yang kita inginkan dan sebagainya. Daripada kalimat yang diakhiri titik, kita akan lebih tergerak saat diberi kalimat berakhiran tanda tanya. Cobalah rasakan sendiri sensasinya.

TIGA, tulis note.

Apa bedanya dengan menempel tulisan di tempat yang sering terlihat? Sebenarnya agak mirip, tapi sedikit berbeda. Menulis note ini akan cocok bagi orang yang sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya dan jarang berada di tempat tertentu dalam waktu lama atau bukan tipe orang yang suka memperhatikan sekitarnya. Karena note disini akan lebih seperti catatan tugas harian dalam note harian kita--yang membuat.

Makanya, hal ini hanya berpengaruh pada beberapa jenis orang saja, tidak semuanya. Namun tidak ada salahnya untuk dicoba untuk membuat note, baik dalam note book kecil, HP/smartphone, atau pun secuil kertas. Tergantung seperti apa kita biasanya menuliskan note penting. Berbeda kan tiap orang?

EMPAT, ikut dalam komunitas menulis.

Jangan sungkan untuk bergabung dengan komunitas menulis. Bagaimanapun, jika kita sering berhubungan dengan orang yang memiliki keinginan sama, kita akan lebih termotivasi. Apalagi jika dalam komunitas disediakan tantangan tantangan menulis, pasti akan lebih menarik dan membuat kita tidak bisa lupa untuk menulis. Tentu lama lama akan membuat menulis menjadi bagian dari diri kira,menjadi kebiasaan, dan kebutuhan hidup.

Kalau sudah begitu, hanya perlu menambah banyak pengetahuan atau wawasan saja, dan jadilah kita menjadi penulis profesional yang sukses. Tidak percaya? Coba saja. Saya pun masih terus berusaha. Meski saya bilang demikian, saya hanyalah seorang yang baru belajar menulis. Kenapa saya menulis ini? Alasannya ada di postingan sebelum-sebelumnya.

LIMA, ikut lomba-lomba menulis.

Cobalah untuk mencari lomba-lomba menulis. Selain menambah motivasi karena hadiahnya, pun akan membuat kita sering menulis secara tematik, yang telah ditentukan oleh penyelenggara lomba. Hal ini akan membuat kita lebih sering menulis, meningkatkan kemampuan kita dalam menulis jadinya.

Bingung mencari info-info lomba menulis? Gampang. Selain search di mesin mesin pencari seperti Google, cobalah untuk bergabung di forum-forum lomba dan penerbit-penerbit. Forum lomba yang masih ramai biasanya ada di Facebook, cobalah mencarinya. Penerbit-penerbit juga sering mengadakan lomba-lomba menulis. Namun hati-hati ya, kadang ada penerbit indie yang nakal. Lihat baik-baik latar belakang penerbit yang mengadakan lomba agar tidak tertipu di kemudian.

ENAM, jangan memaksakan diri, jangan bebani imajinasi.

Perlu diperhatikan. Meski kita berusaha untuk mendisiplinkan diri, kita tidak boleh terlalu kaku. Ada kalanya kita harus beristirahat dan melupakan sejenak tentang tulis menulis. Karena jika kita terlalu memaksakan, kadang imajinasi kita justru terbebani dan terkekang. Sehingga kita sulit untuk membuat ide yang menarik dari imajinasi kita. Karena kita justru akan mengikat kerja imajinasi kita.
Imajinasi itu bebas dan merdeka. Biarkan mereka menjadi liar. Dan kita yang akan memilih apa yang hendak kita tuliskan dari imajinasi-imajinasi liar kita. 
Jadi tidak perlu dipikirkan terlalu kaku dan serius. Menulis itu bagian dari seni. Jadi jangan jadikan sesuatu yang terlalu formal dan kaku, membosankan!

TUJUH, cari motivasi dari penulis-penulis profesional atau hal lain.

DELAPAN, menulis jangan jadikan beban. 

Meski saya bilang harus rutin, tapi jangan dijadikan beban. Karena bisa mengekang imajinasi dan menambah beban pikiran. Malah jadi kurus nanti. Jangan sampai ya!

SEMBILAN, SEPULUH, SEBELAS, isi sendiri ya ...

Begitu? Sekian dari saya. Semoga bermanfaat. Kurang-kurangnya silahkan bisa ditambahkan di kolom komentar.

Salam,
Admin kyd.