[Menulis Cerpen] Jangan Berhenti, Teruslah Menulis

Januari 08, 2019
menulis cerpen 9
Original Image: Pixabay

Jangan berhenti, teruslah menulis. 

Kehabisan ide bahasan? Maka ciptakan ide! Ide itu bukan sekadar digunakan tapi juga diciptakan. Buat kondisi yang menantang dalam mencari pengalaman dalam kehidupan. Jujur saja, saya sendiri belum bisa menulis dengan baik. Kemampuan menulis saya masihlah sangat jauh dari baik.

Apa yang saya lakukan? Terus menulis. Tips yang pernah saya katakan juga: membaca, jangan hanya menulis tanpa mau membaca.

Langsung saya ceritakan cara saya mencari hal-hal baru. Misal untuk mencari karakter yang fresh tapi nyata. Maka jadikan saja teman dekat kita sebagai percobaan. Saya sering melakukannya, mulai dari bereksperimen tentang bagaimana tindakannya saat saya berlaku begini atau kalau saya berlaku begini, apakah dia akan marah, dia akan kecewa, dan lain sebagainya.

Kita bisa dapatkan ekspresi rasional, nyata,  dan karakter mereka sedikit demi sedikit. Ingat, yang saya lakukan adalah tentang tindakan, dan saya mengamati tindakan bukan dari kata-kata. Karena sebagai penulis, penyampaian sebuah sifat atau karakteristik bukan hanya dari kata-kata saja, tapi harus mampu menyampaikannya berupa tindakan-tindakan. Itulah kenapa saya bereksperimen dengan tindakan, bukan wawancara dan bertanya pada mereka tentang apa yang akan dia lakukan.

Masih belum paham, intinya bagaimana?

Intinya, cobalah membawa fiksi ke dunia nyata. Sekali-kali, itu akan membuat sebuah kesan tersendiri dan memberi pengalaman baru. Coba bayangkan, jika tiba-tiba kita memegang tangan seseorang yang belum kita kenal lalu menyatakan cinta padanya.  Apa responnya? Apa perasaan kita? Bisa kita tebak apa yang dipikirkan orang itu dari ekspresinya? Lihat... bukankah itu sebuah ide segar?

Atau, cobalah berpura-pura menjadi orang tidak waras. Apa yang dia lakukan. Apa yang sebenarnya dia lihat pada orang waras yang sesungguhnya? Apakah ia menganggap dirinya gila? Atau benarkah apa yang kita lihat sama dengan yang dilihat orang lain? Saya pernah menggunakan ide ini dalam menulis cerpen, mungkin lain kali saya bagikan hasilnya.

Banyak hal yang bisa menjadi bahan eksperimen dan ide untuk sebuah tulisan. Selain membaca untuk menambah literasi, lakukanlah hal-hal baru dalam kehidupan.Tapi ingat jangan kelewatan ya. Saking mau merasakan hal baru, terus bunuh diri untuk merasakan bagaimana rasanya mati tergantung. Kan seram. Jangan ya! Tetap dalam batas aman dan sehat-sehat saja. Jangan bertindak yang merugikan diri sendiri jika tidak mampu menahan dan mengatasi dampaknya.

Tetap tidak kepkiran apa yang harus ditulis, bagaimana dong?

Pernah mendengar kalimat ini:
Kuncinya menulis bukan berpikir apa yang akan ditulis, tapi menulis itu sendiri.
Jadi? Masih ada pertanyaan atau keraguan? Coba dipikirkan kembali kenapa kita menulis? Apakah alasan kita sudah cukup kuat untuk menggerakkan kita menulis? Ataukah alasan itu hanya cukup dan terhenti pada niatnya saja tanpa pernah menggerakkan kita untuk menulis? Hanya jadi angan dan pikir, yang berputar-putar di tempurung kepala. Benarkah begitu?

Jangan-jangan kata-kata ingin menulis hanyalah bualan saja karena melihat penulis sukses dengan uang terus mengalir setelah sekali membuat buku. Bagaimana?  Apakah sudah kita sadari baik-baik keinginan kita untuk menulis?

Salam,
Admin kyd.