Terbengkalai Lalai

Agustus 16, 2018
wooden house

Pernahkah merasakan bahwa kegiatan yang dilakukan hanya menghabiskan waktu saja tanpa memperoleh apa apa? Atau malah menghabiskan waktu tanpa melakukan apa apa? Atau barangkali hanya ingin tenang dengan menikmati waktu yang terus berjalan, meski esoknya lupa dan menyesal?
Aku... pernah.

Sesekali terlintas dalam pikir, bahwasannya apa yang ingin aku lakukan adalah sekadar harapan. Ingat saat... saat sibuk menentukan apa yang ingin dilakukan dan dicapai, lalu berlalu lama sampai akhirnya tersadar: semua ingin itu hanya sekadar harap yang terlewat. Kemudian akan jelas bahwa keinginan-keinginan itu telah terbengkalai.
Aku lalai.
Aku melalaikan apa yang aku inginkan. Kemudian aku mulai berpikir lagi: seharusnya, keinginan takkan pernah lepas dari hasrat dan pikiran. Namun kenapa aku bisa melalaikannya begitu mudah?
Pikiran lain menjawab pertanyaanku itu. Katanya, barangkali keinginan yang aku kumpulkan bukanlah sesuatu yang memang jadi keinginanku. Barangkali itu hanya segumpal hasrat akan efek yang ditimbulkan dari hasil nyata keinginan itu. Sementara aku lupa, bahwa sebelum hasil selalu ada proses yang tidak bisa hanya berjalan sesuai ekspektasi.
Tertegun aku mendapati pikiran itu.
Sekali lagi aku lalai. Aku hilang atas hasrat. Menelan ludah banyak banyak. Meneteskan air mata banyak banyak. Menjilid ribuan pertanyaan di kepala. Dan bersimpuh. Apa yang harus dilakukan kemudian? Semuanya sudah terjadi. Dan karena terbengkalai karena aku lalaikan, belumlah ada kesempatan lain yang hendak datang.
Adakah engkau pernah merasakannya, juga?

Semarang, 16 Agustus 2018
Yayan Deka