Yayan Deka
Bola Mata Menggelinding
Aku membayangkan bola mata menggelinding bersama cipratan merah pertarungan berdarah. Erang kesakitan dan amarahnya bisa kurasakan meski tak...
Menyerah Yuk
Pada tiap cerita yang dilantunkan tanpa tertinggal emosi penyertanya, aku dengarkan baik-baik hampir tanpa berkedip. Bibir yang tersenyum at...
Empat Labirin
Apa kabar manusia-manusia yang sedang melintasi zona quarter life crisis? Senang sekali hari ini tidak terjaga semalaman menunggui hati dan ...
Tiba-tiba
Pernah gak tiba-tiba pas lagi bengong atau sibuk-sibuknya malah tau-tau sedih? Gatau, rasanya kayak sedih banget aja. Perasaan ada yang tau-...
Musim
Aku mau cerita soal musim, tapi bukan soal siklus semi-panas-gugur-dingin atau penghujan-kemarau atau rambutan dan durian. Soal-soal yang ha...
Lupa dan Rindu
Aku duduk di teras depan, menyaksikan horizon di kaki langit barat laut. Pohon-pohon yang berjejer hanya terlihat hijau kegelapan. Sebentar ...
Mataku Berair
Hujan di luar sana sudah berlalu sejak jam lima lalu. Sekarang jam 10, tepatnya 12 menit lagi. Hujan masih sederas sore tadi. Tidak sedang m...
[Puisi] Rutinitas
"Rutinitas" adalah puisi kontemplatif yang menggambarkan perasaan kelelahan mental dan kebingungan di tengah hiruk-pikuk ambisi du...
[Puisi] Doa Abadi
"Doa Abadi" adalah puisi yang penuh dengan simbolisme dan kedalaman spiritual. Ditulis oleh Yayan Deka di Semarang pada 10 Juli 20...
[Puisi] Mimpimu Akan Terwujud
"Mimpimu Akan Terwujud" adalah puisi karya Yayan Deka yang mengilustrasikan perjalanan mimpi dalam hidup manusia. Terinspirasi dar...
[Puisi] Idul Adha
Puisi "Idul Adha" karya Yayan Deka membawa pembaca menyelami momen emosional yang mungkin dialami banyak orang saat merayakan Hari...
Langganan:
Postingan (Atom)